"Kalaupun ada komitmen yang tumbuh dari diri setiap orang untuk tidak `jajan` sembarangan maka otomatis angka penyebaran-pun tak akan meledak seperti sekarang," kata Uskup Jayapura, Mgr Leo laba Ladjar, OFM di Hotel Sentani Indah, Kabupaten Jayapura, Sabtu(8/12).
Uskup mengatakan, kalau dilihat secara jumlah maka kini Papua mencapai angka yang sangat mengkawatirkan dengan angka 63,3 persen. Ini menujukan bahwa HIV/AIDS di Papua bukanlah hal yang dianggap main-main lagi.
"Untuk itu, semua pihak harus prihatin dengan penyakit yang mematikan ini," katanya.
Dia mengakui, sudah terlalu banyak upaya yang dilakukan oleh kelompok LSM untuk menekan angka penyebaran di Papua. Upaya yang dilakukan tentu dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnnya pengunaan kondom atau alat kontrasepsi dalam berhubungan seks.
Uskup juga mejelaskan bahwa gereja Katolik tidak melarang suami istri melakukan hubungan seks yang adalah wujud dari kasih sayang dengan mengunakan kondom. Ini dengan tujuan apabila salah satu telah terjangkit AIDS .
Dia juga tidak sepaham dengan pendapat yang mengatakan bahwa kondom harus dibagikan di tempat-tempat umum, seperti terminal, WC umum lainnya. Namun bagi uskup, alangkah baiknya Kondom dibagikan di Tempat prostitusi.
Sumber : Antara/VM